Sore" gini,, iseng" buka FB,, eh twnya nemu'in note yg di post tmn gw.. critanya bagus nihh.. tersentuh hati saia setelah membacany.. gx tau de tmn gw itu ngambil dari mana nih crita... ^^
> > > Berbahagialah yang masih mempunyai Ibu,
> > > karena masih bisa membahagiakannya!
> > >
> > > Perempuan Lain
> > >
> > > Setelah 21 tahun menikah, saya tiba-tiba menemukan cara baru
dalam
> > > menyalakan api cinta kami. Demikian tulis seorang pria yang ingin
> > berbagi
> > > pengalaman.
> > >
> > > Beberapa waktu laluistri saya mengusulkan agar saya berkencan
dengan
> > > seorang
> > > perempuan lain,besok malam.
> > >
> > > "Kamu akan mencintainya," kata istri.
> > > "Apa-apaan sih," protes saya. "Mengapa kamu tidak ikut?"
> > >
> > > "Itu acara kamu berdua dia," jawab istri.
> > >
> > > Perempuan yang dimaksudnya adalah ibu saya yang
telah menjanda
selama
> > 19
> > > tahun belakangan ini. Saya jarang menemuinya karena kesibukan
kerja
> > dan
> > > mengurus tiga anak kami.
> > >
> > > Malam itu saya telepon ibu, mengajaknya makan malam dan nonton
film.
> > > Berdua
> > > saja.
> > >
> > > "Ada apa dengan istrimu?" kata ibu dari ujung telepon. Ibu saya
adalah
> >
> > > tipe
> > > yang selalu curiga kalau menerima telepon di tengah malam atau
> > undangan
> > > yang
> > > datangnya tiba-tiba. Bagi dia, itu pasti akanmembawa berita
buruk.
> > >
> > > "Saya pikir, pasti akan menyenangkan kalau kita sekali-sekali ke
luar
> > > berdua
> > > saja," jawab saya.
> > >
> > > "Ibu mau sekali," jawabnya setelah terdiam beberapa lama. Aha,
dia
> > masih
> > > curiga.
> > >
> > > Besok malam, sepulang kantor saya ke rumah ibu.Dia terlihat agak
> > senewen
> > > tapi berdandan resmi sekali. Ibu jelas telah menata rambutnya di
> > salon,
> > > dan
> > > dia memakai gaunnya yang terbaik. Gaun yang dipakai pada pesta
> > ulangtahun
> > > perkawinan yang terakhir ketika ayah
> > > masih hidup.
> > >
> > > Ibu menyambut saya dengan senyum lebar. "Saya bilang ke
kawan-kawan
> > > tentang
> > > rencana kita ini. Mereka semua
> > > kaget dan merasa ikut senang seperti ibu sekarang," kata ibu
seraya
> > masuk
> > > mobil.
> > >
> > > "Mereka bilang besok pagi ingin tahu ceritanya." Kami pergi ke
> > restoran
> > > yang
> > > agak mahal. Suasananya
elegan,
> > > menyenangkan. Ibu menggandeng lengan saya ketika memasuki
ruangan,
> > persis
> > > seperti First Lady.Jalannya anggun.Saya harus membacakan daftar
menu
> > > karena
> > > ibu tak bisa lagi membacanya walaudengan kacamata tebal. Ketika
sedang
> > > membaca daftar itu, saya berhenti sejenak menengok ke
> > > ibu. Dia sedang memandangi saya dengan senyum kasih. "Dulu, ibu
yang
> > > membacakan kamu daftar menu ketika kau masih kecil," katanya.
> > > "Sekarang ibu santai saja. Giliran saya yang melayani ibu," jawab
> > saya.
> > > Sambil makan, kami membincangkan banyak hal sehari-hari. Tidak
ada
> > topik
> > > yang istimewa tapi obrolan mengalir saja sampai-sampai kami
terlambat
> > > untuk
> > > menonton film.
> > >
> > > Mengantarnya pulang, di muka
pintu ibu berkata, "Ibu mau pergi
lagi
> > dengan
> > > kamu, tapi lain kali ibu yang bayar." Saya setuju. "Bagaimana
> > kencanmu?"
> > > tanya istri saya di rumah."Sangat menyenangkan. Lebih dari yang
saya
> > duga.
> > > Tadinya tidak tahu mau ngomong apa."
> > >
> > > Beberapa hari kemudian, ibu meninggal karena serangan jantung.
Begitu
> > > tiba-tiba kejadiannya, saya tidak sempat berbuat apa-apa untuk
> > > menolongnya.
> > >
> > > Satu minggu berlalu, sepucuk surat tiba dari restoran tempat ibu
dan
> > saya
> > > makan malam. Surat itu dilampiri kopi tanda lunas. Ada selembar
kertas
> > > diselipkan di situ, tertuliskan: "Ibu sudah bayar makan malam
kita
> > karena
> > > rasanya tak mungkin kita makan bersama lagi. Walaupun begitu, ibu
> > sudah
>
> > bayarkan untuk dua orang,barangkali untuk kau dan istrimu.
Anakku,
> > besar
> > > sekali arti undanganmu malam itu."
> > >
> > > Pada detik itulah saya mengerti apa pentingnya arti bahwa kita
> > mengatakan
> > > kepada orang-orang yang kita sayangi mengenai perasaan kita itu.
Tidak
> > ada
> > > hal yang lebih penting dalam hidup daripada Tuhan dan keluarga.
> > > Berikan waktu Anda untuk mereka, jangan sampai terlambat untuk
> > > mengatakan'nanti'
> > >
> > > .....kangen sama ibu tercinta ...
> >
‡ Farewell, 2024 ‡
3 months ago
0 Comments:
Post a Comment